Topi Datar: Klasik Abadi Tren fesyen datang dan pergi
Topi Datar: Klasik Abadi Tren fesyen datang dan pergi, namun ada item tertentu yang tetap menjadi klasik abadi. Salah satu item tersebut adalah topi datar. Dulunya dikenal sebagai topi mengemudi, topi ini telah berkembang jauh dari awal mulanya Poker Online yang sederhana. Anehnya, topi datar mengalami pasang surut di dunia mode. Gunting, alat tenun, dan dunia topi itu sendiri semuanya telah berubah, namun topi datar tetap menjadi pilihan tutup kepala bagi pria di seluruh dunia. Di blog ini, kita akan menyelami lebih dalam sejarah dan warisan topi datar.
Topi Datar: Klasik Abadi Tren fesyen datang dan pergi
Asal muasal topi datar memang menarik dan beragam. Di Amerika, ini menjadi populer pada awal tahun 1900-an sebagai simbol kelas pekerja. Laki-laki kelas pekerja ini sering memakai topi agar rambut mereka tidak menutupi mata saat bekerja di ladang. Sebaliknya, orang Inggris lebih menggunakannya sebagai aksesori untuk kelas atas. Topinya terbuat dari wol atau wol yang dipintal dari bulu domba Skotlandia. Hal ini membuat tutupnya tahan lama dan tahan air, cocok untuk cuaca hujan di Inggris.
Topi Datar: Klasik Abadi Tren fesyen datang dan pergi
Topi datar mulai memudar pada tahun 1960an dan 70an, namun mode kembali muncul pada tahun 2000an. Selama ini, selebriti seperti Brad Pitt, David Beckham, dan Samuel L. Jackson terlihat mengenakan topi sederhana ini. Meskipun desain dan bahannya mungkin telah berubah, inti dari tutup datar tetap utuh. Itu masih menggambarkan rasa gaya yang klasik namun modern.
Saat ini
topi datar dianggap sebagai aksesori bergaya untuk pria segala usia karena beberapa faktor seperti fungsionalitas, gaya, dan daya tahan. Telah menjelma menjadi fashion statement, cara berdandan pakaian santai atau pakaian formal. Topi telah berevolusi untuk mencakup berbagai bahan mulai dari Harris Tweed hingga wol halus sehingga ideal untuk berbagai gaya. Beberapa contohnya termasuk topi datar klasik yang dipadukan dengan jeans pas badan, kemeja berkancing, dan sepatu bot kokoh untuk tampilan kontemporer namun klasik. Baca juga : Xiaomi Mi 10 Lite: Smartphone Ramah Anggaran
Kesimpulan:
Kesimpulannya, topi datar telah berkembang pesat sejak awal mulanya sebagai aksesori kelas pekerja. Ini telah menjadi pokok dalam fashion pria dan telah teruji oleh waktu. Dengan desain dan bahan yang dapat diganti-ganti, topi ini menggambarkan gaya klasik yang telah dipakai selama bertahun-tahun, baik itu topi tinggi bangsawan atau topi wol kelas pekerja. Berkat kemampuan beradaptasi dan keserbagunaan topi datar, topi ini kemungkinan akan tetap menjadi mode klasik selama bertahun-tahun yang akan datang.